Jombang (20/12). Universitas Gadjah Mada (UGM) bersama Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Jombang melaksanakan kunjungan ke Pondok Pesantren (Ponpes) Gadingmangu pada Senin, (16/12/2024). Kunjungan ini bertujuan memberikan bimbingan serta solusi dalam rangka mewujudkan program ekopesantren di ponpes tersebut.
Program ekopesantren merupakan inisiatif strategis untuk meningkatkan kualitas pendidikan Islam yang ramah lingkungan serta mendukung komunitas pesantren yang hijau, mandiri, dan berkelanjutan. Kepala Bidang Konservasi Lingkungan DLH Kabupaten Jombang, Lilik Purwati menyampaikan, Pondok Pesantren Gadingmangu memiliki potensi besar untuk diubah menjadi ekopesantren.
Menurutnya, potensi ini didukung oleh sumber daya manusia (SDM) yang memadai serta tekad kuat dari pihak pesantren untuk menjaga kelestarian lingkungan, “Pesantren ini sudah mulai mengelola sampah dengan budidaya maggot, pembuatan pupuk kompos, dan bahkan mengembangkan energi terbarukan seperti mobil tenaga surya serta smart farming,” ujar Lilik.
DLH Jombang akan memberikan dukungan penuh agar program ini dapat terlaksana dengan baik. Program ekopesantren mencakup berbagai aspek, mulai dari pengelolaan sampah yang efektif hingga penerapan teknologi hijau.
Di Ponpes Gadingmangu, para santri dilibatkan dalam berbagai aktivitas ramah lingkungan, seperti produksi pupuk kompos dan pengelolaan limbah organik. Aktivitas tersebut tak hanya memberikan manfaat lingkungan, tetapi juga menanamkan karakter luhur kepada generasi muda. Sementara itu, dosen Fakultas Kehutanan UGM, Atus Syahbudin menilai bahwa Pondok Pesantren Gadingmangu telah menunjukkan kepedulian besar terhadap isu lingkungan.
Menurut Insinyur Profesional Utama (IPU) ini keberhasilan program ekopesantren sangat bergantung pada berbagai upaya edukasi lingkungan yang berkelanjutan dan pemenuhan fasilitas yang memadai. “Kami percaya bahwa pesantren ini memiliki fondasi kuat untuk menjadi percontohan bagi ekopesantren lainnya di Indonesia,” ungkap Atus yang meraih megister dan doktoral di Jepang itu.
Humas Pondok Pesantren Gadingmangu, Widodo, mengapresiasi kunjungan dan dukungan dari UGM serta DLH Jombang. Ia mengungkapkan bahwa pesantren sangat terbuka terhadap berbagai bimbingan dan kerja sama, untuk merealisasikan visi sebagai pesantren ramah lingkungan, “Kami berharap dengan dukungan dari pihak-pihak yang kompeten, program ekopesantren ini dapat memberikan dampak nyata bagi lingkungan sekitar dan masyarakat luas,” ujarnya.
Kehadiran UGM dan DLH di Pondok Pesantren Gadingmangu juga menjadi momentum untuk memperkuat sinergi antara institusi pendidikan tinggi, pemerintah daerah, dan komunitas pesantren dalam upaya pelestarian lingkungan. Kerja sama ini diharapkan dapat menjadi model yang menginspirasi pesantren lain di Indonesia, untuk turut berkontribusi dalam menjaga kelestarian alam.
Program Ekopesantren tidak hanya bertujuan untuk menciptakan lingkungan yang lebih hijau untuk mencegah global warming dan kemandirian ketahanan pangan, tetapi juga untuk memperkuat peran pesantren sebagai pusat pendidikan yang relevan dengan tantangan masa kini.
Dengan semangat gotong royong, Pondok Pesantren Gadingmangu diharapkan dapat menjadi salah satu pionir dalam gerakan ekopesantren di tanah air.