Jakarta (26/07). DPD LDII Kota Bekasi menghelat Olimpiade Generasi Pena Ilmu di lapangan Puri Idaman, Kota Bekasi, Jawa Barat, pada Sabtu (22/07). Hadir dalam acara itu Plt Wali Kota Bekasi Tri Adhianto Tjahyono.
“Kami kira ini bagian dari keikutsertaan Yayasan Pena Ilmu di dunia pendidikan dalam rangka untuk pembinaan olahraga. Dan kota Bekasi sangat peduli untuk mempersiapkan atlit-atlit yang berprestasi melalui proses pembinaan,” ujar Tri Adhianto.
Ia mengatakan pembinaan generasi muda ini juga tidak bisa lepas dari peran pembina dan semua pemangku kepentingan. Mereka memberikan dukungan luar biasa kepada talenta-talenta generasi muda.
“Sebuah proses tidak bisa dilalui secara instan jadi perlu jangka panjang, pengorbanan tidak hanya sekolah tapi juga orang tua dan pemerintah, dan ini menjadi satu kesatuan sehingga ini bisa menampilkan 10-15 tahun lagi mereka bisa bertarung di tingkat dunia,” tuturnya.
Lebih lanjut, Tri Adhianto mengatakan pembinaan generasi muda tidak hanya diperoleh dari pendidikan formal namun juga pendidikan informal.
“Pengalaman menunjukkan, ternyata tidak cukup pembelajaran di sekolah tapi bagaimana pendampingan orang tua untuk memberikan contoh, teladan, sikap, perilaku, dan kemudian keimanan dan ketakwaan perlu pendampingan dan komunikasi yang terbuka sehingga terjadi interaksi yang sangat sehat di dalam keluarga yang ada di kota Bekasi,” ucapnya.
Tri Adhianto menambahkan, sebagai wujud dukungan terhadap pembinaan generasi muda yang dilakukan DPD kota Bekasi, Wali Kota akan membangun gedung enam lantai yang menjadi pusat olahraga di Kota Bekasi.
“Kami harapkan nanti akan banyak lagi anak-anak talenta-talenta muda, mereka punya jenjang pembinaan yang terpantau dari usia 9-16 tahun yang pada akhirnya mereka menjadi senior,” pungkasnya.
Senada dengan Tri Adhianto, Pembina Yayasan Pena Ilmu Irvan Jusuf sekaligus Dewan Penasihat DPP LDII itu mengungkapkan, Olimpiade Generasi Pena Ilmu wujud implementasi kurikulum pembelajaran setahun ini, “Ini wujud implementasi dari pembinaan kami selama ini yang dilakukan berbasis masjid, supaya keliatan nyata di lapangan,” ucapnya.
Irvan juga menegaskan kegiatan ini terus menjadi program unggulan Pembina Penggerak Generasi Penerus (PPG) yang bernaung di bawah LDII Kota Bekasi yang rutin dilaksanakan setiap tahun. “Insya Allah kami akan melaksanakannya secara periodik saja, setiap tahun atau paling lama dua tahun sekali,” ujar Irvan.
Ia mengatakan Olimpiade Pena Ilmu merupakan sambungan dari Festival Generasi Penerus Pena Ilmu (FGPI). festival tersebut melombakan hafalan Al-Quran, debat bahasa Inggris. “Harapannya, para generasi muda memiliki kesehatan jasmani dan rohani,” tutupnya. (Aryani/LINES)