Depok (18/01/23) – Pondok Pesantren (Ponpes) Bina Indonesia Gemilang Boarding School (BIG BOS) yang berada dibawah naungan Pimpinan Cabang (PC) LDII Limo, menyelenggarakan “Pembekalan Wawasan Kebangsaan” di Masjid Baitul Malik Depok. Acara tersebut dihadiri oleh Kapolsek Limo yang diwakili Kanit Intel Polsek Limo Iptu. Purwanto, Minggu (15/1).
Dalam sambutannya, Ketua PC Limo Ust. Triman Santoso menyampaikan bahwa kegiatan itu secara rutin dalam satu bulan ini akan dilaksanakan dengan narasumber dari 3 Pilar Kecamatan Limo; Kepolisian, Kejaksaan, MUI serta LDII. “Saya berharap dengan adanya acara pembekalan yang diadakan 4 kali dalam sebulan, para santri BIGBOS menerima materi wawasan kebangsaan dari Kapolsek Limo serta pemateri lain,” ujar Triman ketika ditemui disela-sela acara.
Wakil Ketua Ponpes BIG BOS, KH Moeryadi Moehrom menyambut baik yang diprakarsai oleh PC LDII Limo itu. Ia juga mengingatkan kondisi kebangsaan terkini perlu urun rembug semua elemen bangsa dalam berkontribusi. “Santri yang kami didik, kurang lebih 150 orang, kami bina untuk menjadi orang-orang yang sukses di masa depan 10-20 tahun nanti tetap menanamkan nilai alim-fakih, akhlakul karimah, dan mandiri,” ujar Moeryadi dalam sambutannya.
Pembinaan santri di BIG BOS telah dilakukan dimulai dari kegiatan sehari-hari para santri, Moeryadi menambahkan. Sejak ibadah sepertiga malam atau salat tahajjud, salat lima waktu berjamaah, proses belajarnya, semua telah dilaksanakan dengan baik oleh para santri. “Itu dari sisi pendidikan agama dan keilmuannya, dari sisi penanaman wawasan kebangsaannya, kami bekerja sama dengan LDII Limo,” katanya.
Sementara itu, Kanit Intel Polsek Limo, Iptu Purwanto menyampaikan bahwa Pancasila, UUD 1945, Bhineka Tunggal Ika dan juga NKRI harga mati yang harus diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari para santri. Ia juga menegaskan bahwa pembekalan mental, pondasi dan karakter sejak dini mengenai pengetahuan kebangsaan, adalah agar menjadi generasi baru yang mampu membangun bangsa dan negara kearah yang lebih maju.
Purwanto berharap, setelah pembekalan tersebut, tumbuh jiwa nasionalisme di dalam diri para santri, rasa cinta tanah air. Santri akan menjadi sumber daya manusia yang handal bagi LDII ke depan. Selanjutnya acara ditutup dengan sesi foto dan ramah-tamah. (IS/2023)