Jakarta (28/11) DPP LDII melakukan Silaturahim dengan Aa Gym di Jakarta pada Senin (28/11) Yan Gymnastiar atau lebih dikenal sebagai Abdullah Gymnastiar atau Aa Gym adalah seorang pendakwah, penulis buku, pengusaha dan pendiri Pondok Pesantren Daarut Tauhid di Jalan Gegerkalong Girang, Bandung.
Dalam Silaturahim ini, DPP LDII diwakili Ketua DPP Achmad Kuncoro, Ketua DPP Tuti Aselina, Ketua DPP Iskandar Siregar, dan fungsionaris DPP Rio B. Sidauruk. Sedangkan Aa Gym didampingi antara lain Sekretaris Aa Gym, Teh Umi dan Yasir. Silaturahim yang berlangsung sekitar satu jam ini, diawali dengan perkenalan dan penyampaian salam dari Ketua Umum DPP LDII Abdullah Syam, yang berhalangan ikut Silaturahim karena masih di luar kota untuk tugas konsolidasi organisasi.
“Kami ingin menjalin dan mempererat silaturahim dengan para tokoh agama sekaligus berbagi informasi dan pengalaman dalam upaya pemberdayaan dan pengembangan ekonomi umat,” ujar Ahmad Kuncoro membuka diskusi.
Dalam pertemuan itu Aa Gym dan pengurus DPP LDII membincangkan situasi dan kondisi sosial politik menjelang pilkada, yang secara langsung maupun tidak langsung dapat mempengaruhi kerukunan dan ukhuwah di tingkat akar rumput. “Untuk itu, kami perlu membangun komunikasi dengan semua tokoh agama, tokoh masyarakat, maupun berbagai elemen masyarakat lainnya, termasuk tentu pejabat pemerintahan dalam kerangka penerapan hasil Munas VIII LDII, yang baru saja berlangsung awal November lalu,” ujar Achmad Kuncoro.
Selain itu, menurut Achmad Kuncoro, DPP LDII memerlukan pandangan dan pengalaman Aa Gym dalam upaya membangun kerukunan dan ukhuwah antar umat beragama di tanah air.
Aa Gym yang baru saja mengikuti konferensi pers, pada siang harinya, di kantor MUI bersama Kapolri, Jenderal Pol. M. Tito Karnavian, Ketua Umum MUI Ma’ruf Amin, dan para tokoh agama terkait rencana aksi demo super damai pada 2 Desember menyambut baik atas kedatangan DPP LDII. “Wah saya berterimakasih atas kunjungan dari DPP LDII ini. Saya kira memang penting menjalin komunikasi dengan semua pihak agar tidak menimbulkan salah paham dan salah persepsi,” ujar Aa Gym.
Menurut Aa Gym, dirinya memang dihubungi berbagai pihak terkait rencana aksi tanggal 2 Desember. “Mungkin ini sudah takdir Allah. Kita husnodzhonbillah saja. Makin yakin kepada Allah, makin nyaman dan mantap hidup ini. Insya Allah ada hikmahnya semua ini,” ujar Aa Gym.
Menurut Aa Gym, dalam menghadapi permasalahan itu dibarengi dengan tiga semangat. Pertama, semangat persaudaraan. “Kita ini bersaudara. Paling tidak saudara sebangsa dan setanah air. Saudara sesame muslim atau kita ini juga saudara dari turunan Nabi Adam. Poinnya, sesama saudara ya mestinya saling membantu, saling tolong menolong bukan saling telan-menelan,” ujar Aa Gym.
Semangat kedua adalah semangat mencari solusi. “Kita bertujuan mencari solusi sehingga komunikasi yang dibangun adalah bagaimana semua pihak bisa bersepakat berikhtiar menemukan solusi atas permasalahannya bukan sebaliknya hanya mementingkan diri sendiri atau kelompoknya tanpa mau introspeksi dirinya,” terang Aa Gym.
Sedangkan semangat ketiga adalah semangat sukses bersama.”Kita bukan mau menang-menangan. Mari kita berupaya bahwa sukses itu milik bersama sehingga tidak ada merasa yang ditinggalkan, dikalahkan, bahkan dianiaya. Sehingga semuanya merasakan sukses bersama-sama. Untuk ini memang memerlukan kedewasaan,” jelas Aa Gym.
Dalam bincang-bincang ini, Aa Gym juga menyampaikan bahwa hidup ini pada dasarnya bagaimana kita bisa menerapkan empat hal yaitu, ikhlas, tobat, syukur, dan sabar. “Kita harus bisa ikhlas jangan ada pamrih selain mengharapkan ridho Allah. Banyaklah bertobat karena sebagai manusia kita ini banyak dosanya. Atas pemberian nikmat dari Allah yang begitu banyak, maka bersykurlah. Dan dalam hidup yang penuh cobaan ini, ya sabarlah. Kalau keempat ini dapat kita terapkan insya Allah hidup ini bisa berkah,” nasehat Aa Gym.
Selain itu, Aa Gym bercerita tentang berbagai peristiwa tentang perkembangan Islam di tanah air termasuk tantangannya. Tuti Aselina menyampaikan bagaimana penguatan keluarga di tengah arus gelombang globalisasi. Rio Sidauruk berbagi informasi tentang upaya pendidikan akhlak dan gerakan menghormati guru sebagai salah satu hasil Munas VIII LDII. Silaturahim ini ditutup dengan undangan kepada Aa Gym untuk kiranya ada waktu dan kesempatan dapat berkunjung ke pondok pesantren yang dikelola LDII.