Tegal – Dalam mengisi kegiatan selama bulan ramadhan, DPD LDII Kabupaten Tegal menggelar berbagai kegiatan salah satunya mengkaji Hadist Shohih Bukhari Jilid II. Kegiatan ini diperuntukkan bagi para dai dan daiyah yang bertugas di PC/PAC LDII se-Kabupaten Tegal, dan dipandu oleh Ustad Rochmat Hidayat dari Bumijawa serta Ustad Suyatno dari Adiwerna.
Kegiatan yang diawali sejak 1 Ramadan dan direncanakan hingga 20 Ramadan tersebut dilaksanakan di Masjid An-Nur Desa Lemahduwur, Kecamatan Adiwerna setiap hari, mulai pukul 09.00-14.30 WIB. Para dai dan daiyah yang usianya masih relatif muda sangat antusias mengikuti kajian salah satu hadits besar yang menjadi rujukan para ulama sedunia.
Imam Bukhari merupakan periwayat hadits besar yang menjadi rujukan para ulama se-dunia. Memiliki nama asli Abu Abdullah Muhammad bin Ismail bin Ibrahim bin al-Mughirah bin Bardizbah al-Ju’fi al-Bukhari, ia merupakan ahli hadits termasyur di antara para ahli hadits sejak dulu hingga kini bersama dengan Imam Muslim, Abu Dawud, Tirmidzi, An-Nasai dan Ibnu Majah bahkan dalam kitab-kitab fiqih dan hadits, hadits-hadits dia memiliki derajat yang tinggi. Sebagian menyebutnya dengan julukan Amirul Mukminin fil Hadits (Pemimpin kaum mukmin dalam hal ilmu hadits). Dalam bidang ini, hampir semua ulama di dunia merujuk kepadanya.
Namun tidak semua hadits yang ia hafal kemudian diriwayatkan, melainkan terlebih dahulu diseleksi dengan seleksi yang sangat ketat di antaranya apakah sanad (riwayat) dari hadits tersebut bersambung dan apakah perawi (periwayat/pembawa) hadits itu tepercaya dan tsiqqah (kuat).
Dalam kesempatan itu, Ketua DPD LDII Kabupaten Tegal, H. Walidi, menjelaskan bahwa tujuan kegiatan ini untuk memberikan kesempatan para dai dan daiyah yang sedang bertugas untuk menambah ilmu, memperdalam wawasan dan pengetahuan tentang berbagai hukum dan persoalan agama. “Kami sangat bersyukur sekaligus bangga melihat para juru dakwah muda semangat mengikuti kajian dan tak tergoda kerusakan zaman, padahal lazimnya remaja seusia mereka selalu berhura-hura,” ujar Walidi. “Pagi hari mengikuti kajian hadits, malam harinya memimpin tadarus di pengajian PC/PAC. Kami berharap, keberlangsungan ilmu agama agar tetap lestari. Setelah menerima kajian di tingkat DPD, mereka akan meneruskan hasil kajiannya dalam pengajian rutin PC/PAC” pungkasnya. (LINES)