LUGAS | Kota Bekasi – Tahun ini Umat Islam kembali merayakan Hari Raya Idul Adha di tengah suasana pandemi Covid-19. Bahkan tahun ini kondisinya bisa dibilang lebih berat, karena terjadi peningkatan kasus masyarakat yang terpapar virus corona.
Apalagi pemerintah menetapkan PPKM (Pembatasan Pergerakan Kegiatan Masyarakat) Darurat. Redaksi LUGAS berbincang langsung dengan H. Nur Wahyi, Ketua Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Pimpinan Cabang (PC) Bekasi Barat di gedung Sekretariat LDII PC Bekasi Barat, Jalan Nayar 1 RT 001 RW 012 Kelurahan Kranji (Masjid An-Najah) Kecamatan Bekasi Barat, Kota Bekasi, Selasa (20/7/2021).
Namun demikian, pandemi Covid-19 yang sudah memasuki tahun kedua ini, tak menyurutkan umat Islam untuk berkurban. Semangat untuk tetap berkurban itu ikut ditunjukkan Pimpinan Cabang Lembaga Dakwah Islam Indonesia (PC LDII) Bekasi Barat yang menyembelih sebanyak 24 ekor sapi dan 41 ekor kambing.
Nur Wahyi menekankan bahwa memotong hewan kurban saat Idul Adha adalah perintah agama. “Maka dari itu semangat dalam mencari pahala tidak luntur walaupun dalam masa pandemi, yang membedakan adalah pelaksanaanya karena semua harus sesuai protokol kesehatan Covid-19,” ujarnya.
Kurban adalah perintah Allah sebagaimana dalam Alquran surat Alkautsar ayat 1 sampai 3, yang mana Allat SWT memerintahkan untuk memotong hewan kurban selain melaksanakan shalat idul adha. Disamping sebagai manifestasi dari Sunnah Nabi Ibrahim ‘alaihissalam.
Lanjut Nur Wahyi, “dalam pelaksanaan hari raya Idul Adha ini semua arahan pemerintah kita patuhi. Untuk pelaksanaan kegiatan ibadah kurban di sejumlah DKM dibawah binaan LDII wajib diterapkan, seperti jaga jarak, tidak berkerumun, memakai masker, face field, cuci tangan dan swab bagi semua panitia.”
Diungkakan Nur Wahyi, proses penyembelihan, pemotongan, pengemasan hingga pendistribusian ke para penerima daging kurban dilaksanakan dengan protokol kesehatan.
“Kita mengacu surat edaran wali kota, semua protokol kesehatan kita jalankan, untuk penyembelihan hewan kurban sendiri 70 persen kita kirim ke rumah pemotongan hewan (RPH) dan sisanya kita kerjakan sendiri. Jadi protokol kesehatan kita sangat ketat dan bagi yang kurang sehat kami anjurkan tidak datang kesini,” tutur Nur Wahyi.
Lanjutnya, “untuk pendistribusian daging kurban, yang biasanya kita gunakan kupon saat ini kita yang proaktif mengantarkan ke warga.”
Sementara itu, H. Jumadi pelaku usaha penyedia hewan kurban yang hadir di kegiatan pemotongan hewan kurban di PC LDII Bekasi Barat mengatakan, meski kondisi pandemi Covid-19 situasi kurban tahun ini tidak jauh berbeda dengan tahun kemarin.
“LDII ini memang beda, dari tahun ke tahun kami menyuplai hewan kurban, dan salah satunya ke LDII, dimasa pandemi ini hampir tidak ada perbedaan, kalaupun ada hanya kecil sekali,” kata H. Jumadi.
Lanjutnya, “dari sisi jumlah dan minat tidak ada penurunan, itu luar biasa.”
Redaksi LUGAS bersama ketua PC LDII Bekasi Barat H. Nur Wahyi berkunjung ke Masjid Baiturrohmah PAC LDII Bintara dalam rangka memantau pelaksanaan pemotongan hewan kurban. Terpantau di lapangan dalam melaksanakan pemotongan hewan kurban diterapkan protokol kesehatan ketat. Tampak sebuah tenda tempat penyembelihan, sejumlah panitia kurban terlihat melakukan pemotongan, penyembelihan, dan penimbangan daging kurban di dalam tenda yang sekaligus ruang sekretariat panitia kurban tersebut. Semua panitia kurban menggunakan masker dan tidak berkerumun. Kaum ibu juga tampak membantu keperluan para panitia. Di sekitar tenda juga tidak ada kerumunan warga yang melihat prosesi pemotongan hewan kurban.
“Alat kesehatan seperti masker dan hand sanitizer, juga disediakan di lokasi, dan semua panitia juga diswab antigen. Dan bagi yang batuk-demam nggak boleh ikut, jaga jarak, wajib masker semua dan kalau bisa dobel, kita sediain hand sanitizer semua lengkap,” ungkap Tangguh.
Senada yang disampaikan Tangguh, Rizal Abdullah selaku kordinator lapangan pemotongan hewan kurban masjid Baiturrohmah mengatakan bahwa protokol kesehatan sangat ketat sesuai anjuran dari walikota dan arahan-arahan yang disampaikan ketua PC LDII Bekasi Barat H. Nur Wahyi.
“Hewan kurban sesuai arahan kami potong di tempat pemotongan hewan, adapun di tempat ini hanya beberapa ekor, khususnya kambing memang kami potong di sini. Tapi sapi di tempat pemotongan hewan. Alhamdulillah kegiatan berjalan lancar dan pendistribusian kami antar langsung ke penerima daging kurban,” terang Rizal.
Rizal tak lupa juga sangat berterimakasih atas semua kekompakan dan partisipasi termasuk ibu-ibu pengajian, remaja putri yang sudah menyiapkan makanan, minuman dan segala keperluan panitia.
“Yang hadir sangat kami batasi, dari ibu-ibu dan remaja putri hanya beberapa orang tapi itu sudah sangat membantu. Kami juga terimakasih pada rekan-rekan Senkom yang sejak awal sampai selesai setia membantu pengamanan dan ketertiban acara pemotongan hewan kurban ini.” ujar Rizal Abdullah.
Sementara itu Ustadz Taufik Hidayat yang juga panitia kurban di Masjid An-najah, Kranji, kembali mengingatkan akan makna berkurban.
“Setiap tahun umat Islam berkurban karena mengikuti jejak Nabi Ibrahim, Jadi kita umat muslim napak tilas perjalanan ibadah beliau, kemudian diterapkan menjadi syariat sehingga diperintahkan pada umat Islam pada zaman sekarang untuk berkurban bagi yang memiliki kemampuan. Karena kekuatan semangat untuk menjalankan syariat dan berbagi, harapan saya dengan kurban ini ketaqwaan dan kepekaan sosial semakin meningkat, semangat untuk berbagi bersama,” tutup ustadz Taufik Hidayat.
Laporan Agus Wiebowo
Editor: Mahar Prastowo