Jakarta, 11 September 2017. Dewan Pimpinan Pusat Lembaga Dakwah Islam Indonesia (DPP LDII) menjalin silaturahim dengan Duta Besar Inggris, Moazzam Malik, di Kedutaan Besar Inggris, Jakarta. Hadir dari DPP LDII dalam pertemuan ini, para Ketua DPP LDII, Prasetyo Sunaryo, Chriswanto Santoso, dan Iskandar Siregar serta Sekretaris DPP LDII, Rioberto Sidauruk. Sedangkan Moazzam Malik dalam pertemuan silaturahim ini didampingi Political Counselor, Harry Mc Donald dan Asistent Political Officer, Nabila. Pertemuan silaturahim ini berlangsung dalam suasana yang akrab dan penuh persahabatan.
Pertemuan ini diawali dengan penjelasan dari Prasetyo Sunaryo mengenai maksud dan tujuan kunjungan ini. “Selain menjalin silaturahim, kami juga sekaligus menjelaskan mengenai LDII dan berbagai aktivitas dan programnya”, ujar Prasetyo Sunaryo. Dalam penjelasannya, Prasetyo Sunaryo menjelaskan sekilas sejarah LDII dan berbagai kerjasama yang telah dilakukan dengan berbagai lembaga baik lembaga pemerintah dan lembaga non pemerintah seperti ormas keagamaan lainnya maupun lembaga pendidikan.
Dalam pertemuan ini, DPP LDII dan Dubes Inggris saling berbagi informasi dan wawasan baik mengenai situasi dan kondisi di tanah air dan lingkungan global. Salah satu yang menarik perhatian Dubes Inggris adalah mengenai program Tri Sukses LDII yaitu pembinaan generasi muda yang diharapkan menjadi generasi yang memiliki ilmu dan kepahaman agama yang kuat, berakhlak mulia, dan mandiri. “Saya mengapresiasi program tri sukses ini,” sambil mencatat penjelasan soal program tri sukses oleh tim DPP LDII. Untuk itu, Moazzam Malik menawarkan bahan tentang keterampilan yang perlu dikuasai untuk kehidupan di abad ke-21 ini.
Selain itu, Moazzam Malik juga menawarkan bantuan kepada LDII. “Apa yang bisa kami bantu untuk LDII,” ujar Moazzam Malik. Merespon tawaran dari Dubes Inggris ini, DPP LDII antara lain menyampaikan usulan antara lain mengenai kurikulum dan pola pendidikan karakter di Inggris sebagai bahan pembanding untuk pendidikan karakter bangsa, program untuk penguatan gerakan menghormati guru dan peningkatan kapasitas sumber daya manusia, serta pengembangan ekonomi syariah. Inggris dikenal sebagai salah satu pusat keuangan ekonomi syariah di dunia.
Moazzam Malik menyambut baik usulan DPP LDII. Untuk mengenai pendidikan karakter dan penguatan kapasitas sumber daya manusia, Moazzam Malik menyarankan untuk koordinasi dengan British Council.
Sedangkan untuk ekonomi syariah akan dikoordinasikan lebih lanjut dengan para ahli ekonomi syariah bila berkunjung ke Indonesia. Karena secara berkala, juga ada kunjungan ahli ekonomi syariah Inggris ke Indonesia untuk berbagai keperluan. Prasetyo Sunaryo juga mengundang Moazzam Malik untuk berkunjung ke pondok pesantren LDII sekaligus memberikan semacam kuliah umum untuk memperluas wawasan dan pengetahuan para santri.
Usai diskusi, tim DPP LDII dan Moazzam Malik berfoto bersama dan sepakat untuk terus meningkatkan hubugan baik yang sudah terbina ini.